Meskipun madu dipuji oleh banyak orang sebagai pemanis alternatif yang sehat karena kandungan antioksidannya, para ahli memperingatkan agar tidak menambahkan pemanis tambahan ke dalam makanan Anda, termasuk madu. "Menambahkan gula dalam makanan jelas merupakan sesuatu yang harus dijaga tetap rendah, terlepas dari sumbernya," kata Maya Vadiveloo, asisten profesor ilmu gizi dan kesehatan di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Rhode Island di Kingston. , untuk Medicalxpress. "Secara keseluruhan, menurut saya mengonsumsi gula dalam jumlah besar ditambah madu, gula pasir, sirup maple, atau sirup jagung masih bukan hal yang baik," tambahnya. Dilansir Medicalxpress, madu adalah zat manis yang diproduksi lebah saat mengumpulkan nektar dari tumbuhan berbunga. Madu sendiri kaya akan antioksidan, seperti asam fenolik dan flavonoid yang dapat membantu meningkatkan kesehatan. Penelitian kecil pada manusia menunjukkan bahwa antioksidan dalam madu dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik, yang dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung. Karena kualitas tersebut, madu sering dianggap sebagai pilihan yang lebih baik daripada gula rafinasi, terutama bagi penderita diabetes. Namun, para ahli mengklaim bahwa madu itu sendiri adalah bentuk lain dari gula dan harus dikonsumsi hanya dalam jumlah sedang. Satu sendok makan madu mengandung 64 kalori tanpa serat, hampir tanpa vitamin, dan sangat sedikit protein. Cara lain untuk menggunakan madu dalam jumlah sedang sebagai bagian dari diet sehat adalah dengan menambahkan sedikit madu ke makanan yang cenderung bebas gula sebelumnya.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
November 2020
Categories |