Beberapa wanita mungkin berpikir bahwa untuk menciptakan pernikahan yang bahagia, Anda perlu memiliki pasangan yang dapat membuat Anda bahagia. Anda mungkin juga pernah mendengar bahwa seorang teman memilih pasangannya saat ini karena "dia bisa membuatku bahagia". Tetapi tahukah Anda bahwa berpegang teguh pada hal-hal ini tidak dapat menjamin pernikahan yang bahagia? Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Personality and Social Psychology Bulletin menemukan bahwa pasangan yang memiliki ekspektasi tinggi dalam sebuah hubungan pernikahan, terutama keinginan pasangannya untuk membahagiakan, berada di jantung pernikahan yang tidak bahagia. Para peneliti mengikuti perkembangan cinta dari 135 pasangan selama empat tahun pertama pernikahan mereka dan menemukan bahwa terlalu banyak menuntut dari pasangan mereka dalam pernikahan mereka merupakan bencana yang menghancurkan pernikahan. Survei lain yang dilansir TIME.com juga menunjukkan bahwa jika ingin pernikahan yang bahagia, Anda harus menjadi orang yang bahagia sejak awal. Karena kebahagiaan setiap orang pada akhirnya kembali dari dalam diri mereka sendiri. Hal ini tentunya menjadi pengingat bagi setiap orang bahwa Anda tidak boleh menikah dengan seseorang dengan harapan dia akan membuat Anda bahagia, karena hal itu egois dan tidak adil bagi pasangan Anda. Anda harus menikah dengan seseorang karena Anda mencintai mereka dan bekerja untuk kebahagiaan pernikahan bersama.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
November 2020
Categories |