Ketika Anda menonton berita pembunuhan sadis, Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana orang bisa melakukan tindakan seperti itu. Bisa jadi, tindakan tidak bertobat. Lantas apakah ini salah satu ciri psikopat? Psikopat sebenarnya bukanlah gangguan mental yang terisolasi. Menurut Diagnostic and Statistics Manual of Mental Disorders (DSM-5), kondisi ini termasuk dalam gangguan kepribadian antisosial. Sedangkan psikopati juga bisa dikenali dari ciri-ciri yang dimilikinya. Beberapa ciri dari psikopat tersebut antara lain: 1. Sering bertindak secara impulsif Seorang psikopat sering bertindak impulsif, mengambil tindakan berisiko tanpa memikirkan konsekuensinya. Selain itu, perilaku impulsif ini seringkali membuat psikopat sulit mengontrolnya. 2. Sering ditemukan Salah satu ciri psikopat adalah sering berbohong. Biasanya ini dilakukan semata-mata untuk kesenangan pribadi, bukan untuk mendapatkan apapun dari objek kebohongan. 3. Sering menjadi orang yang berbeda Seseorang yang memiliki ciri-ciri psikopat sering bertindak seperti bunglon, yang dapat mengubah kepribadian dalam situasi yang berbeda dan berurusan dengan orang yang berbeda. 4. Sulit untuk menunjukkan empati Gejala psikopati lainnya adalah sulitnya menunjukkan empati. Ini terlihat dengan mengamati penderitaan pada manusia dan hewan. 5. Perasaan ingin melanggar aturan Orang yang memiliki ciri psikopat seringkali bosan dengan peraturan yang ada. Hal ini mendorong mereka untuk melanggar aturan, bahkan secara fatal, hingga memicu adrenalin mereka. 6. Percaya diri yang berlebihan dan suka menjadi pusat perhatian Psikopat sering kali merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri daripada orang lain. Mereka juga merasa tidak ada yang salah dengan diri mereka, mereka memiliki kepercayaan diri yang berlebihan dan mereka senang menjadi pusat perhatian. Selain itu, sebuah studi tentang psikopat dan aktivitas otak mereka yang berbeda diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Human Neuroscience. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan aktivitas otak pada seseorang dengan gangguan psikopat. Menggunakan pencitraan resonansi magnetik untuk menilai aktivitas otak, penulis studi mempelajari ratusan tahanan di Amerika Serikat. Mereka dikelompokkan menjadi tiga kelompok sesuai dengan tingkat keseriusan kejahatan yang dilakukan. Para narapidana diperlihatkan gambar-gambar kekerasan fisik, seperti jari tangan tersangkut di pintu atau kaki tersangkut benda berat. Mereka diinstruksikan untuk membayangkan apakah kecelakaan ini terjadi pada mereka atau pada orang lain. Ketika kelompok psikopat diminta membayangkan diri mereka dalam situasi ini, aktivitas otak yang terkait dengan empati terhadap nyeri meningkat. Namun, ketika psikopat membayangkan seseorang dalam situasi itu, tidak ada aktivitas otak di sana. Sebaliknya, itu meningkatkan aktivitas otak untuk perasaan terangsang. Proses ini memberikan gambaran tentang apa yang terjadi pada otak seorang psikopat. Sebelum mengatakan bahwa seseorang itu psikopat atau bukan, Anda harus melakukan serangkaian tes. Diagnosis mandiri dilakukan sesuai dengan pedoman DSM-5. Dalam kehidupan, karakteristik psikopat yang disebutkan di atas bisa jadi sulit dikenali dan dilacak karena kemampuan manipulatifnya. Jika Anda mencurigai seseorang yang dekat dengan Anda menderita gangguan kepribadian antisosial psikopat, bawalah mereka ke ahli kesehatan mental untuk diperiksa.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
November 2020
Categories |